Sabtu, 04 Februari 2017

Jenis-jenis Material Furniture

Ketika anda membuat furniture biasanya produsen akan menawarkan beberapa pilihan material, dan pilihan material yang ditawarkan itu pun terkadang membuat kita bingung untuk memutuskan yang mana yang kan anda pilih. Banyak orang yang tidak tahu semua istilah tersebut, karena memang baru pertama kali kita mengenal istilah itu. Karena itu sebelum anda memilih bahan material furniture yang akan anda plih, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu arti dari material furniture tersebut. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas istilah - istilah yang digunakan pada material kitchen set dan semoga informasi ini dapat berguna untuk anda yang sedang ingin membuat kitchen set.

1. Material Dasar

Ada banyak jenis bahan papan kayu yang dapat digunakan untuk material dasar kitchen set mulai dari Multiplex/Polywood, MDF, Particle Board dan Block Board. Dibawah ini adalah penjelasan dari tiap -tiap papan kayu tersebut.

- Kayu Solid - kayu utuh 

























Sesuai namanya, kayu solid menggunakan bahan kayu utuh, sehingga lebih kuat dan lebih kokoh daripada "kayu olahan". Sebanding dengan kualitasnya, furniture dengan bahan kayu utuh tergolong mahal harganya.  Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk furniture ini adalah Kayu Jati, Sungkai ataupun Nyatoh. Kayu Jati dipilih karena memiliki urat kayu yang cantik sehingga cantik ketika di expose atau ditonjolkan dan lebih tahan terhadap cuaca ataupun rayap. Namun hargnya yang mahal, sehingga sering digunakan untuk furniture berkelas atau furniture eksport. Kayu sungkai sering sekali menjadi pilihan terbaik selain kayu jati karena harganya bisa dibilang lebih murah kemtimbang kayu jati. Kayu Nyatoh pun sekarang sudah populer untuk menggantikan kayu jati yang terbilang mahal.

Kebanyakan orang beranggapan kayu solid dapat bertahan lama dan materialnya padat sehingga mudah diberi detail tambahan untuk hiasan. Namun, sepanjang penggunaan kayu solid akan mengalami muai susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran. Tanpa pencegahan yang tepat, kayu solid akan rentan terhadap rayap, sehingga dapat mengeluarkan bubuk kayu yang menyebabkan keropos pada kayu solid tersebut.

- Layered (Polywood: Multiplex, Triplex dll)





















Kayu lapis merupakan hasil dari perekatan/press dari beberapa lembaran kayu/triplek/multiplek dengan tekanan tinggi. Kayu lapis memiliki beberapa ketebalan. Ketebalan Polywood menentukan kekuatan furniture tersebut. kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri lebih dari tiga kyu disebut multiples. harga polywood pun sudah pasti lebih murah ketimbang kayu solid.

Umumnya polywood digunakan untuk membuat lemari pakaian, kitchen set, meja, tempat tidur ataupun rak buku. ketebalannya pun bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, 18mm dengan ukuran penampang standar yaitu 120cm x 240 cm. Untuk polywood yang memiliki motif, diantaranya adalah motif jati, sungkai, nyatoh dan lain sebagainya. Untuk fungsinya, papan polywood sering digunakan sebagai pelapis bagian atas lemari ataupun kitchen set.

Untuk polywood yang polos atau tanpa motif biasanya dilapisi HPL, Veneer PVC atau Melaminto untuk memberikan motif finishing pada permukaannya. Salah satu tipe polywood yang memiliki kelebihan anti air adalah Melaminto. Tipe ini pada penggunaannya biasa dipasang pada bagian dalam kitchen set atau furniture lainnya. Pada saat ini, Melaminto tersedia dipasaran dengan berbagai macam warna.

- Teakblock



















Teakblock termasuk kelompok multipleks dimana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun pada bagian dalamnya adalah kayu lunak. Teackblock hanya menonjolkan pola kayu pada lapisan luarnya saja karena menggunakan lapisan kayu jati. Teackblock sendiri sering digunakan pada industri mebel di Indonesia.

material ini tersusun oleh potongan kayu yang dibungkus kayu tipis. harganya pun terjangkau sehingga banyak yang menganjurkan untuk digunakan oleh banyak pengrajin. Akan tetapi, apabila tidak berhati-hati dalam memilih, pada lapisan dalam teckblock dapat dijumpai rongga diantara potongan kayu sehingga dapat melemahkan perkuatannya ketika dipasangi paku.

- Blockboard 



















Balok-balok kayu yang berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin. Setelah diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan pertama wajah (face) yang berasal dari lembaran polywood 0.5 ~ 2 mm. Lapisan kedua/inti berikutnya (Core) yang terbuat dari kayu hutan seperti kayu meranti atau kayu seperti kayu albasia yang sudah terlebih dahulu dipotong-potong, serta laminasi dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkisar 10 ~14 mm. Dan lapisan ketiga/belakang (kembali) terbuat dari lembaran Polywood 0.5 ~ 2mm. Blockboard sendiri banyak digunakan dalam pembuatan furniture untuk didalam ruangan.

- MDF (Medium Density Fiberboard)



















MDF terbuat dari kayu halus yang dipadatkan dan dipress pada tekanan tinggi. Karena terbuat dari sisa - sisa kayu, maka harganya pun tergolong relatif murah daripada jenis kayu yang sudah dibahas diatas.

MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan air dan kelembapan. Karena hal tersebut, untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, kami menyarankan tidak memakai jenis bahan kayu ini. pada proses finishing, biasanya MDF dikombinasikan dengan finishing kayu dengan lapisan veener, HPL, pelapis kertas ( tacon, supercon dll), melamik ataupun duco. Keunggulan dari kayu MDF itu sendiri adalah permukaan yang halus dan tidak berpori sehingga membuat proses finishing jauh lebih praktis dibandingkan dengan proses jenis bahan kayu yang lainnya. MDF itu sendiri sering digunakan untuk furniture mass-production dengan sistem knock-down untuk menekan biaya serta memudahkan pengiriman dan pemasangan.

- Partikel Board



















Particle board adalah papan kayu yang terbuat dari partikel-partikel sisa kayu yang direkatkan dan diproses dengan tekanan tinggi. Particle board mirip dengan MDF, namun bahan yang digunakan lebih kasar. Seperti MDF, finishing particle board menggunakan veneer, PVC, HPL ataupun laminate lainnya.

Harga partcile board sendiri lebih murah ketimbang jenis kayu lainnya seperti : MDF, Plywood ataupun Solidwood. Kelemahannya sama dengan MDF yaitu tidak tahan air. Particle board yang telah terkena air, tidak bisa digunakan kembali. Oleh karena itu, untuk furniture yang menggunakan particle board perlu memiliki finishing yang rapi dan baik, untuk mengurangi kemungkinan kemasukan air melalui celah lapisan luar.

Dari semua jenis kayu diatas, untuk menilai kualitas kayu ada 3 faktor penentu, yaitu :

1. Berat jenis - menentukan berat/ringan bahan.
2. Structural Strength - menentukan kekuatan bahan dari segi struktur.
3. Water Resistance level - Menentukan ketahanan bahan terhadap air.

Sekian dari kami tentang Jenis-jenis Material Furniture. Apabila anda ingin membuat kitchen set atau furniture lainnya, ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada yang berpengalaman dibidangnya agar dapat menghindari kerugian.

Bagikan

Jangan lewatkan

Jenis-jenis Material Furniture
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.